Alat Musik Tradisional Jawa Barat
Mungkin ketika mendengar Jawa Barat pasti yang terlintas dibenak kita adalah ibukotanya yang terkenal, Bandung.
Bandung juga mempunyai sejarah cukup panjang dalam perkembangan Bangsa ini, tidak heran ada banyak julukan yang disematkan padanya, sebut saja Bandung Lautan Api, Kota Kembang, Paris van Java, Kota Mode dan lainnya.Terlepas dari semua itu Jawa Barat juga dikenal memiliki panorama yang menawan dan kaya akan kearifan lokal. Banyak sekali permainan daerah, tarian-tarian, tembang-tembang, makanan khas, alat musik tradisionaldan yang lainnya.
Mungkin ketika mendengar Jawa Barat pasti yang terlintas dibenak kita adalah ibukotanya yang terkenal, Bandung.
Bandung juga mempunyai sejarah cukup panjang dalam perkembangan Bangsa ini, tidak heran ada banyak julukan yang disematkan padanya, sebut saja Bandung Lautan Api, Kota Kembang, Paris van Java, Kota Mode dan lainnya.Terlepas dari semua itu Jawa Barat juga dikenal memiliki panorama yang menawan dan kaya akan kearifan lokal. Banyak sekali permainan daerah, tarian-tarian, tembang-tembang, makanan khas, alat musik tradisionaldan yang lainnya.
Berbicara mengenai alat musik tradisional Jawa Barat, kita boleh bangga karena beberapa alat musik tradisional dari tanah sunda ini cukup mendunia, bahkan ada juga yang sampai dijadikan warisan budaya dunia oleh Unesco.
Bisa dibilang alat musik tradisional jawa barat cukup beragam. Untuk itu kita akan membahasnya berdasarkan klasifikasi yang ada. Pembagian klasifikasi tesebut bisa berdasarkan bahan ataupun cara memainkannya. Mau tahu? Yuk, kita bahas satu persatu.
ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT YANG TERBUAT DARI BAMBU
1. ANGKLUNG
Angklung merupakan alat musik tradisional yang multitonal atau bernada ganda. Angklung sendiri berkembang dalam budaya masyarakat sunda di Jawa Barat. Alat musik ini terbuat dari bambu yang dipotong ujungnya dan dibunyikan dengan menggoyangkannya.
Bunyi tersebut dihasilkan dari benturan badan bambu sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar yang memiliki nada-nada tertentu sesuai dengan besar ukuran bambu. Instrumen ini digolongkan ke dalam jenis idiofon atau alat musik yang sumber bunyinya berasal dari bahannya.
Kita boleh bangga, sebab angklung sudah ditetapkan sebagai salah satu Warisan Kebudayaan Dunia oleh Unesco pada tahun 2010 dengan katagori Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity.
2. ARUMBA
Arumba adalah grup musik yang menggunakan berbagai alat musik berbahan dasar bambu yang pada akhirnya berkembang menjadi sebuah musikal dan jenis musik tersendiri. Lambat laun nama Arumba dikenal sebagai kumpulan alat musik.
3. CALUNG
Jika kita lihat dari bentuknya sekilas calung sama dengan angklung. Namun ada perbedaan mendasar diantara keduanya, terutama dari cara memainkan alat musik ini. Angklung dimainkan dengan cara menggoyangkannya, sedangkan calung dimainkan dengan cara dipukul dibagian ruas bambunya untuk menimbulkan nada.
Calung dibagi menjadi dua jenis, yaitu calung jinjing dan calung rantay. Calung jinjing berbentuk deretan bambu bernada yang disatukan dengan sebilah kecil bambu (paniir). Adapun rantay adalah bilah tabung dideretkan dengan tali kulit waru (lulub) dari yang terbesar hingga yang terkecil, jumlahnya ada 7 wilahan (7 ruas bambu) atau lebih.
4. CELEMPUNG
Alat musik tradisonal dari Jawa Barat ini tergolong unik, karena tidak diketahui asal mula keberadaannya dan kapan diciptakan.
Celempung dibuat dari hinis bambu (kulit bambu) dengan memanfaatkan resonansi yang ada dalam ruas batang bambu untuk menghasilkan suara.
Ada dua cara untuk memainkan alat musik ini, yakni dengan cara memukul dan pengolahan suara.
Yang dimaksud memukul adalah kedua alur sembilu dipukul secara bergantian tergantung ritme serta suara yang diinginkan. Sedangkan pengolahan suara adalah menggunakan tangan kiri untuk mengatur besar kecilnya udara yang keluar dari badan celempung.
Suara tinggi akan dihasilkan dengan membuka lubang (baham) lebih lebar dan suara rendah dengan menutup rapat lubang. Suara celempung bisa beragam tergantung keahlian dari orang yang memainkannya.
ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT YANG DITIUP
5. KARINDING
Karinding adalah salah satu alat musik tiup tradisional Jawa Barat. Di sebagian daerah alat musik ini terbuat dari bambu, namun ada juga yang membuatnya dari pelepah kwaung (pohon aren).
Penggunaannya cukup unik, untuk Karinding yang terbuat dari bambu dipakai kaum hawa. Sedangkan Karinding yang berbahan dasar pelepah aren dipakai oleh para pria.
Cara memainkannya adalah, pertama alat musik tradisional yang memiliki tiga ruas ini didekatkan ke mulut. Kemudian salah satu sisinya dipukul dengan jari tangan untuk menghasilkan resonansi suara.
6. SULING
Untuk alat musik tradisional yang satu ini mungkin dari kita sudah banyak yang tahu. Yup, suling merupakan alat musik tiup yang berbahan dasar kayu atau bambu dan memiliki lubang untuk mengatur nada. Jumlah lubangnya juga bervariasai, ada empat sampai delapan lubang tergantung dengan kebutuhan lagu.
Di dalam kebudayaan sunda, suling yang kerap dipakai adalah Suling berlubang empat sampai enam saja. Dan fungsi dari Suling itu sendiri adalah sebagai melodi.
ALAT MUSIK TRADISIONAL JAWA BARAT YANG DIPETIK DAN DIGESEK
Tidak hanya biola dan gitar saja, alat musik tradisional jawa barat juga memiliki katagori dawai. Mungkin bentuk dan fungsinya sama, namun ini merupakan kearifan budaya lokal yang harus kita jaga.
7. KACAPI
Kacapi atau sering disebut Kacapi merupakan alat musik tradisional Jawa barat yang dipakai sebagai alat musik utama dalam tembang sunda atau mamaos cianjuran.
Alat ini dimainkan dengan cara dipetik dengan jari tangan kanan dan jari tangan kiri. Kacapi dibagi menjadi dua, yaitu Kacapi indung (induk) dan Kacapi rincik (anak).
Kacapi indung memimpin jalannya musik dengan cara memberikan intro, bridges, interlude dan juga menentukan tempo. Biasanya digunakan sebuah kacapi besar berdawai 18 atau 20.
Sedangkan kacapi rincik memperkaya iringan musik dengan mengisi ruang antar nada dengan frekuensi tinggi, khususnya dalam lagu-lagu yang bermetrum (satuan irama yang ditentukan oleh jumlah dan tekanan suku kata dalam setiap baris puisi) tetap, seperti Kacapi Suling atau Sekar Panambih.
8. REBAB
Bisa dibilang alat musik tradisional Jawa Barat ini berumur cukup tua. Rebab mulai dikenal pada abad ke-9 masehi, dibawa oleh para pedagang Timur Tengah yang datang ke Indonesia.
Pada awalnya Rebab merupakan alat musik berbahan dasar tembaga yang disertai dua atau tiga dawai. Namun, seiring berjalannya waktu bahan dasar Rebab berevolusi menjadi kayu.
Layaknya sebuah biola, cara memainkan Rebab adalah dengan menggeseknya. Alat musik tradisional ini termasuk dalam serangkaian perangkat gamelan yang biasa dipakai dalam mengiring sebuah pertunjukan kliningan, celempungan, wayang dan pengiring nyanyian sinden.
Khusus dalam gamelan fungsi Rebab tidak sebagai pengiring saja, lebih dari itu untuk menuntun jalannya sebuah lagu.
9. TARAWANGSA
Ternyata ada alat musik tradisional Jawa Barat ada yang mirip dengan biola. Yup, namanya tarawangsa. Alat musik yang cara memainkannya dengan digesek ini umurnya cukup tua, karena namanya terdapat di naskah kuno abad ke-18 Sewaka Darma.
Tarawangsa memiliki dua dawai, namun hanya satu saja yang bisa dibunyikan dengan cara digesek, selebihnya dawai tersebut dipetik dengan jari telunjuk tangan kiri untuk mendapatkan bunyi.
Tarawangsa dikenal sebagai sebagai alat musik tradisional yang sering dimainkan dengan iringan alat musik sejenis kecapi yang biasa disebut Jentreng.
Sumber :https://googleweblight.com/?lite_url=https://notepam.com/alat-musik-tradisional-jawa-barat/&ei=T4SQ_gMl&lc=id-ID&s=1&m=139&host=www.google.co.id